Hanyut dalam sejarah
mendayu bak perawan cinta
melirik lalu menundukkan mata
sekejap dan berbahagia
pujangga yang berkilau dalam kelambu
Layaknya berserah pada reruntuhan
terangkat dan bersiap berjalan
tak ada lagi katanya
cuma kataku
kata hatiku
kata cintaku
Kecewa bukan mauku
bukan pula maksudku
serangkai puisi ini untukmu
membius hati yang angkuh
Monday, 16 November 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment