Sunday 28 February 2010

Penanganan ADHD harus melalui terapi komprehensif yang meliputi:

1. Terapi Farmakologi
Rencana pengobatan harus dibuat secara individual, tergantung gejala dan efeknya terhadap kehidupan sehari-hari. Penelitian jangka panjang menunjukkan bahwa kombinasi obat dan terapi lain memberi hasil paling baik.

Pengobatan diberikan bila gejala impulsivitas, agresivitas, dan hiperaktivitas cukup berat sehingga menyebabkan gangguan di sekolah, di rumah, atau hubungan dengan teman. Pengobatan bertujuan menghilangkan gejala dan sangat memudahkan terapi psikologis. Lamanya pengobatan tergantung ada atau tidaknya gejala yang ingin dihilangkan.

2. Terapi Perilaku
Terapi psikososial/perilaku, seperti pelatihan kemampuan sosial, dapat dianjurkan sebagai terapi awal bila gejala ADHD cukup ringan, diagnosis ADHD belum pasti, atau keluarga memilih terapi ini. Namun, untuk jangka panjangnya, terapi perilaku saja tidak cukup dalam menangani ADHD

3. Terapi Kombinasi
Inilah terapi yang diyakini terbaik karena dibarengi dengan makan obat, sedangkan terapi perilaku dapat membantu pengelolaan gejala-gejala ADHD dan mengurangi dampaknya pada anak.

Cara terbaik adalah bekerja sama dengan seorang terapis berpengalaman dalam masalah perilaku, lalu rajin berkonsultasi dengan dokter yang fokus menangani anak ADHD untuk memonitor perkembangan anak.

Terapi perilaku bermanfaat membentuk self control pada anak sehingga bila sudah terbentuk, dosis obatnya akan dikurangi secara bertahap sampai akhirnya anak tidak memerlukan lagi.

Sumber :
Kompas.com
http://kesehatan.kompas.com/read/2009/07/27/09410387/Penanganan.Anak.Hiperaktif

Saturday 27 February 2010

Permainan Anak ADHD

Berikut ini adalah permainan-permainan menyenangkan dengan alat musik atau bunyi-bunyian yang dapat kita lakukan di Taman Bermain ataupun di Rumah yang disadur dari bahasa Jerman. Alat yang digunakan sangat sederhana,tidak mahal dan bisa dibuat sendiri. Permainan motorik kasar yang berupa rangsangan suara ini, selain membuat anak gembira dan santai, juga bisa meningkatkan kemampuan anak berkonsentrasi dan memusatkan perhatiannya pada tugas tertentu:
1. Berlari Dalam Ruangan

4-5 anak berlari membentuk lingkaran dan guru kemudian memberi tanda akustik dengan memakai gendang, rebana atau tepuk tangan berirama untuk menghentikan gerakan anak secara tiba-tiba, kemudian anak secepat mungkin harus tengkurap.
* Variasi Permainan:
- Anak-anak kemudian dapat berlari mundur, lalu dihentikan tiba-tiba juga dengan alat musik atau bunyi-bunyian.
- Anak-anak dapat berkeliling dengan melompat atau merayap diiringi musik kaset atau bunyi-bunyian lain,
kemudian dihentikan tiba-tiba.
* Materi permainan: Kaset, alat musik, gendang, rebana atau alat musik lain atau segitiga pengaman.
* Keterangan Mengenai Metode Pengajaran:

Pada awal permainan anak-anak masih akan mengalami kesulitan-kesulitan untuk menghentikan gerakan mereka secara mendadak waktu tanda akustik diperdengarkan dan sebagian anak masih tetap berlari terus, tetapi lama kelamaan mereka bisa mengontrol tubuh mereka dengan baik dan memusatkan perhatian mereka pada tanda/aba-aba akustik yang diberikan.
2. Pengenalan Berbagai Bunyi

Macam-macam bunyi seperti anjing menggonggong, ayam berkokok, burung berkicau, suara klakson mobil dll direkam kedalam kaset dan kemudian diperdengarkan kepada sekelompok kecil anak dan setiap anak bergiliran harus menebak bunyi apakah itu.
* Variasi Permainan:

Suara dari guru-guru dan anak-anak dalam kelompok atau dari kelas lain direkam dan kemudian diperdengarkan, lalu anak-anak menebak suara siapakah itu?

* Materi/Alat Permainan:Sebuah tape recorder , alat perekam dan kaset
* Keterangan Mengenai Metode Pengajaran:
Permainan ini menyenangkan, bila dimainkan tidak terlalu lama, karena bila kelamaan anak cepat menjadi bosan dan konsentrasinya bisa terganggu.
3. Bermain dengan Menirukan Tingkah Laku dan Suara Binatang

Sekitar 4-5 anak berkumpul membentuk lingkaran dan duduk diatas matras. Seorang guru berdiri di tengah dengan memakai topi penyihir dan memegang tongkat sihir yang dihias sebelumnya. Satu persatu anak ditutup dengan selimut dan sambil membentangkan tangannya dan tongkat menyentuh kepala anak tsb, sambil berkata „Bim salabim, jadilah gajah“, kemudian selimut diangkat, anak tsb menirukan tingkah laku gajah dan bersuara seperti gajah. Kemudian pindah ke anak lain, melakukan hal yang sama dan berkata:“Bim salabim, jadilah ayam“ dan anak tsb bertingkah laku seperti ayam, sambil memperdengarkan suara ayam berkokok dstnya.
* Variasi Permainan:

Anak-anak juga bisa mengusulkan untuk menjadi binatang kesayangannya seperti anjing, kuda ,burung, kucing dsbnya.
* Materi/Alat Permainan:Matras. Sehelai selimut, topi penyihir dan tongkat sihir yang bisa dibuat sendiri
dengan hiasan kertas crep warna-warni.

* Keterangan Mengenai Metode Pengajaran:

Anak-anak yang menjadi berbagai binatang harus bergerak dan mengeluarkan suara-suara sedemikian rupa menurut kemampuan masing-masing anak dalam menirukannya. Dorongan untuk satu variasi mengenai penampilan meniru tingkah laku dan suara satu jenis binatang bagi seorang anak bisa didapat dengan memperhatikan gerak dan gaya anak-anak sebelumnya ataupun gurunya, sebelum tiba gilirannya. Guru wajib menuntun konsentrasi anak agar memperhatikan kelakuan temannya itu, agar dia juga bisa menirukan dengan baik tingkah laku dan suara binatang yang jadi pilihannya.

4. Memperdengarkan Suara Keras dan Suara Lembut
Sekelompok kecil anak terdiri dari 5 atau 6 anak duduk di lantai sambil mengetuk-ngetuk kakinya ke lantai dengan keras, lebih keras dan lebih keras lagi, kemudian beralih ke suara yang lembut, lebih lembut dan lebih lembut lagi, sehingga hampir tidak kedengaran.
* Variasi Permainan:
- Lakukan seperti diatas , bertepuk tangan atau menepuk-nepuk lantai
- Berteriak keras, kemudian lembut, lalu lebih keras dan lebih lembut
- Memukul meja dengan keras dan lembut, lebih keras dan lebih lembut
- Dengan memainkan alat musik, lebih keras dan lebih lembut dstnya

* Materi/Alat Permainan: Meja, kursi, alat musik dan alat bunyi-bunyian lain

* Keterangan Mengenai Metode Pengajaran:
Anak-anak yang pemalu atau takut biasanya susah untuk berteriak atau membuat ribut. Latihan ini justru baik untuk mereka, dan guru tolong membujuk dan memotivasi mereka untuk mau ikut bermain. Permainan ini juga sangat baik dilakukan sebelum menjalankan program mewarnai, menggunting, menempel atau mengenal bentuk-bentuk dll yang memerlukan konsentrasi dan ketenangan. Juga baik dilakukan pada saat kebanyakan anak kelihatan kesal atau susah berkonsentrasi, terutama pada hari Senin setelah berakhir minggu, anak sering kelelahan dan tidak “mood” di Taman Bermain. Anak dapat berteriak keras dan lebih keras lagi untuk menyalurkan agresifitasnya dan kemudian akan terlihat lebih santai.

* Variasi Permainan Lain:
Guru membisikkan sesuatu ke telinga anak dan bertanya, apa anak itu mengerti dengan mengulang kalimat yang dibisikkan itu. Kemudian sebaliknya anak membisikkan satu kalimat kepada guru dan bertanya apa yang baru saja dia bisikkan.
5. Permainan Akustik (Membuat Suara-Suara)
Berbagai macam alat yang mengeluarkan bunyi-bunyian yang berbeda diberikan kepada sekelompok kecil anak yang terdiri dari 4-6 anak. Pastikan bahwa setiap anak mendapatkan instrument yang berbeda, misalnya gendang, rebana, bel, satu ikatan kunci-kunci, klakson mobil, satu ikatan kaleng-kaleng bekas, tutup panci dengan sendoknya dll. Kemudian masing-masing anak mencoba sendiri suara-suara apa saja yang bisa diperdengarkan dengan memainkan alat yang dipegangnya itu dan kemudian alat itu ditukar dengan alat yang dipegang temannya dan dicoba membuat nada-nada dengan alat musik yang dipegangnya tsb, demikian seterusnya sampai mereka mencoba semua alat yang ada dan bereksperimen membuat nada-nada.
* Variasi Permainan:
Dengan aba-aba yang diberikan guru semua anak bersama-sama mencoba memainkan alat yang dipegangnya dan mengusahakan untuk membuat bunyi-bunyian berirama membentuk satu konser. Pantun-pantun dan lagu-lagu pendek dapat pula diajarkan untuk dinyanyikan dengan iringan musik dan instrument mereka. Cobalah terus berulang-ulang dalam beberapa minggu sampai satu waktu bisa menjadi satu konser sungguhan.
* Materi/Alat Permainan:
Semua instrument yang mengeluarkan buny-bunyian seperti gendang, rebana, xylophon, segitiga pengaman, bel, satu bundel kunci-kunci, kincringan, klakson mobil, kaleng-kaleng kosong, tutup panci dll.

* Keterangan Mengenai Metode Pengajaran:
Untuk mencoba alat-alat yang ada sampai bisa membentuk irama tertentu, anak-anak memerlukan beberapa hari dan ini harus dijadwalkan dalam susunan pelajaran harian.Barulah sesudah anak-anak menguasai alat tsb dengan baik variasi permainan dengan membentuk konser dengan membawakan lagu tertentu dapat dilaksanakan. Dalam hal ini peran guru dalam membimbing anak sangat penting.
6. Menebak Bunyi-Bunyian

Bunyi-bunyian atau suara-suara yang sebelumnya telah diperkenalkan kepada anak-anak akan dimainkan oleh guru dibelakang punggungnya atau dibalik gorden. Anak-anak harus menebak nama alat yang dibunyikan tsb. Atau bisa juga mata anak ditutup dengan sehelai kain dan satu alat musik dimainkan, kemudian dia menebak alat apa itu.
* Variasi Permainan:
1. Satu anak bersembunyi dan memperdengarkan bunyi dari alat musik tertentu yang dipegangnya dan anak lain
menebaknya.

2. Jam weker disembunyikan di bawah bantal dan anak-anak mencari asal suaranya.

* Materi/Alat Permainan:
Semua alat yang bisa mengeluarkan bunyi-bunyian seperti pada permainan sebelumnya dan sapu tangan.

* Keterangan Mengenai Metode Pengajaran:
Instrument seperti misalnya gendang dapat dibunyikan untuk digunakan sebagai daya tarik anak, mengajak mereka bermain di ruang terbuka atau memotivasi mereka untuk melompati rintangan-rintangan yang dipasang misalnya.
7. Bermain: Dimana Rumahku?
Setiap anak berdiri di dalam rumahnya masing-masing, di tengah sebuah ban bekas, atau ditengah tali berwarna yang membentuk lingkaran atau di tengah hola-hop. Dengan mengikuti suara gendang atau rebana yang dimainkan guru atau suara kaset anak-anak mulai keluar dari rumahnya itu dan berlarian mengelilingi ruangan. Melalui aba-aba dari guru atau pada waktu musik distop, anak-anak mencari rumahnya dan duduk kembali di tengah-tengah rumahnya masing-masing. Anak-anak harus benar-benar mengenali rumahnya , apakah melalui warna atau bentuknya. Untuk memudahkan pengenalan rumahnya kembali, anak bisa meletakkan barang kesayangannya seperti boneka, dompet dll di rumahnya itu.
* Variasi Permainan:
- Berkunjung ke rumah teman: Bermain peran dengan mengetahui cara-cara berkunjung ke rumah teman.

* Materi/Alat Permainan:Ban bekas, tali berwarna, hola hop.
Permainan-permainan tsb diatas tidak hanya digunakan dalam menterapi anak-anak ADD/ADHD saja, tetapi juga dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan konsentrasi anak pada umumnya dan mengarahkan perhatian anak pada satu tugas tertentu melalui bermain dengan suara-suara atau bunyi-bunyian.

Sumber : http://www.pestalozzi-indonesia.com/content/view/27/2/

Terapi Tomatis: Permainan dengan Rangsangan Suara untuk Meningkatkan Daya Konsentrasi pada Anak

Anak-anak penderita Attention Deficit Disorder/ADD atau Attention Deficit Hyperactive Disorder/ADHD dan juga yang memiliki gangguan pendengaran sering mengalami kesulitan berkonsentrasi. Pada anak hiperaktif misalnya hal ini disebabkan oleh kerusakan kecil pada fungsi sistem saraf pusatnya yang melemahkan kendali rangsang anak. Karena itu anak tidak mampu berkonsentrasi pada satu tugas tertentu, perhatiannya mudah teralihkan oleh hal-hal lain di sekitarnya , dengan kata lain daya konsentrasinya sangat lemah.

Hal yang sama juga dialami oleh anak yang menderita gangguan pendengaran. Dia akan sulit berkonsentrasi, karena dia tidak mampu mendengarkan dengan baik. Perhatiannya cepat teralihkan pada hal lain yang tidak membutuhkan kemampuan audionya. Untuk memastikan bahwa anak kita mengalami gangguan ini atau tidak, jika menemukan gejala-gejala tertentu seperti diam saja atau lama merespons bila dipanggil atau memberikan jawaban berbeda dari pertanyaan yang diajukan, sebaiknya periksakan anak kita pada spesialis THT, sebelum menjatuhkan vonis kepada anak kita sebagai anak ADD/ADHD.
Dr. Harold Levinson berpendapat, bahwa melalui perbaikan pada indera pendengaran dapat menolong anak yang mengalami kesulitan belajar atau sulit berkonsentrasi. Bila tidak, hal ini bisa berlanjut dengan gangguan fungsi bicara dan kemampuan mengingat pada anak.

Terapi Tomatis dikembangkan oleh Dr.Alfred Tomatis pada tahun 70 an adalah pelatihan melalui rangsangan suara untuk meningkatkan fungsi pendengaran dan mengatasi kesulitan berkonsentrasi pada anak-anak ADD/ADHD. Dengan memperkenalkan alat-alat musik dan bunyi-bunyian selain bisa merangsang jiwa seni anak, juga sebagai rangsangan suara untuk mendapatkan perhatian anak, agar terpusat pada kita dan tidak teralihkan oleh hal-hal lain di sekitarnya. Terutama anak-anak ADD/ADHD yang tidak sensitif terhadap bunyi pada frekuensi tertentu memerlukan latihan mendengar bunyi-bunyian yang akan membantu dirinya untuk mengembangkan kemampuannya berkonsentrasi.

Sumber : http://www.pestalozzi-indonesia.com/content/view/27/2/

Nutrisi Baik dan Buruk Bagi Penderita ADHD

Apakah anak Anda berlaku sulit diatur? Sering tidak memperhatikan jika diajak berbicara? Mungkin anak Anda menglami gangguan ADHD. Jika ya, perhatikan setiap makanan yang dikonsumsinya. Salah-salah malah memicu peningkatan ADHD-nya. Simak info lengkapnya di sini!

Jika anak Anda menderita ADHD atau mengalami hiper aktif sehingga sangat sulit untuk diatur, cobalah perhatikan apa saja yang sebaiknya dimakan dan dihindari oleh mereka. Jika tidak salah-salah dapat memicu tingkat ADHD dalam tubuh mereka. Berikut beberapa makanan yang sebaiknya dimakan dan juga dihindari oleh anak-anak yang menderita ADHD:

Yang sebaiknya dimakan:

1. Essential Fatty Acid (EFAs)
Ini adalah salah satu lemak yang sebaiknya dimiliki oleh anak Anda, DHA asam lemak omega 3 adalah kunci utama untuk mencegah ADHD berkembang di dalam otak. Hasil peneltian menunjukkan bahwa setiap anak dengan learning disorder, termasuk tingkat perhatian yang menurun dan juga berlaku hiperaktif adalah salah satu akibat dari penurunan EFA. Untuk meningkatkan kadar EFA, sebaiknya perbayak konsumsi ikan, biji-bijian, dan juga kacang-kacangan yang merupakan sumber EFA yang baik.

2. Vitamin B Kompleks
Vitamin B ini dibutuhkan untuk meningkatkan aktifitas saraf dan sangat baik untuk menurunkan stres, dan keduanya ini banyak sekali ditemui pada anak-anak yang menderita ADHD. Meskipun hampir seluruh vitamin B ini adalah baik, tapi ada dua jenis yang memiliki potensial efek sehingga harus Anda sikapi dalam mengkonsumsinya. Seperti vitamin B3 atau yang sering dikenal dengan niacin. Niacin ini dapat menyebabkan iritasi kulit, yang sangat berpengaruh pada kerusakan hati. Tingginya dosis vitamin B6 juga dapat menyebabkan kurang sensitif. Sumber vitamin B adalah ragi, hati, gandum utuh baik dari sereal atau roti, nasi, kacang-kacangan, telur, susu, ikan, buah-buahan, daging, sayuran hijau dan juga kedelai.

3. Protein
Jika Anda belum mengganti kebutuhan protein siang hari Anda untuk beberapa potong salmon, seharusnya Anda mengetahui bahawa protein penyumbang energi terbaik untuk tubuh. Hal ini juga sangat baik untuk anak-anak dengan ADHD, dengan mengkonsumsi sedikit porsi protein sehari mampu mengganti energi yang telah mereka keluarkan seharian. Menyajikan makanan berprotein bukan berarti Anda harus selalu masuk dapur untuk memasak. Coba saja berikan menu sarapan anak Anda setangkup roti gandum dengan isian keju dan juga telur. Atau berikan yoghurt low-fat tawar dicampur dengan pisang sebagai perasa manisnya.

4. Kalsium dan Magnesium
Selalu berikan buah hati Anda segelas susu setiap hari atau perbanyak konsumsi sayuran hijau. Kalsium yang terkandung di dalamnya selain baik untuk pertumbuhan tulang juga sangat baik melapisi membran sel dan melindungi jaringan syaraf. Hal ini sangat baik dalam mempengaruhi tingkah laku anak Anda. Magnesium juga memberikan efek menenangkan pada sistem saraf, memabntu menjaga otot dan fungsi saraf. Susu dan sayuran hijau merupakan sumber kalsium. Sayuran hijau seperti brokoli, dan gandum utuh yang terkandung dalam sereal juga menjadi sumber tambahan. Sedangkan bayam, kacang-kacangan, dan makanan yang berasal dari biji-bijian kaya akan magnesium.

5. Mineral Penting dalam Tubuh
Mineral merupakan salah satu mikronutrient yang sangat dibutuhkanoleh tubuh setiap hari, meskipun dengan jumlah yang tidak terlalu besar. 'Trace Mineral' dapat membantu ADHD anak-anak termasuk zat besi dan zinc. Studi telah membuktikan bahwa anak-anak dengan ADHD memiliki kadar zinc yang lebih rendah dibandingkan dengan anak-anak yang tidak memiliki ADHD. "Trace Mineral' ini dapat ditemukan dalam buah-buahan dan sayuran. Tapi mineral terbanyak bisa didapat dari multivitamin tambahan dengan kadar gula rendah tentunya.

Selain makanan yang baik untuk anak-anak dengan ADHD, Anda juga harus memperhatyikan jenis makanan apa saja yang sebaiknya dihindari, seperti :

1. Gula dan makanan manis
Gula harus dihindari untuk anak-anak dengan kadar ADHD tinggi karena dapat menyerap vitamin mineral dan juga enzim yang terdapat dalam tubuh. Hindaari menu sarapan yang mengandung kadar gula lebih banyak, seperti sereal, energy bars, minuman yang mengandung pemanis dan pengawet, dan masih banyak lagi.

2. Zat Additives
Warna biru, pink, dan kuning dekorasi cake, atau goldfish crackers yang berwarna warni sangat disukai anak-anak karena warnanya yang sangat mencolok. Lembaga pengujian obat dan makanan di Amerika telah menemukan puluhan bahkan ratusan makanan yang mzengandung zat additive atau pengawet guna meningkatkan rasa, penampilan, dan juga aroma. Hal ini bukan berarti aman untuk kesehatan anak Anda khususnya yang menderita ADHD tinggi. Usahakan makanan yang dikonsumsi sealami mungkin, tanpa menggunakan pewarna seperti kuning dan merah, dan juga jauhkan dari makanan yang mengandung Monosodium Glutamat (MSG).

3. Kafein
Kafein menyerap mineral daari dalam tulang, disaat tubuh sedang kekurangan mineral. Kopi, teh dan minuman berkafein lainnya mengandung asam dan kadarnya lebih rendah dari pH dalam tubuh, sehingga membuat tubuh bekerja lebih keras untuk menyeimbangkan kadar pH dalam tubuh. Hal ini menyebabkan anak-anak yang mengidap ADHD yang mungkin mengkonsumsi terlalu banyak kafein-seringkali terdapat dalam cokelat, minuman soda, makanan manis lain-kemungkinan kehilangan banyak mineral dalam tubuh yang menyebabkan berkurangnya fungsi syaraf dalam tubuh.

4. Garam
Beberapa makanan ringan tidak hanya dengan rasa manis, tapi juga rasa asin padahal sodium yang terkandung dalam makanan asin adalah salah satu zat yang dihindari untuk kasus anak dengan ADHD tinggi. Di banyak kasus telah diketahui kalau sodium dapat menyebabkan darah tinggi bagi orang dewasa. Tapi ini tidak menutup kemungkinan membawa pengaruh terhadap anak-anak dengan ADHD. Hampir mirip dengan kafein, garam dapat mencuri mineral dalam tubuh yang sebenarnya digunakan untuk menjaga jaringan syaraf bekerja secara baik. Sebaiknya hindari keripik tortila, pretzel, dan juga makanan ringan lainnya yang tinggi kadar garamnya. Dan sebaiknya lihat pada kemasan makanan untuk lebih berjaga-jaga.

(dev/Odi) Eka Septia
© 2008 detikcom

Sumber :http://kulinerkita.multiply.com/reviews/item/771

Cara Membantu Anak ADHD

Dalam membantu anak ADHD belajar, ada beberapa pendekatan yang bisa dilakukan. Masing-masing dapat saling berkaitan untuk mendorong perilaku yang positif.

- Memberikan Struktur
Yaitu, memberikan batasan-batasan yang jelas mengenai apa yang harus dilakukan saat akan memulai berikut segala konsekuensinya.

- Analisis Tugas
Yaitu, memecah tugas besar menjadi komponen-komponen yang memisahkan langkah-langkah yang diperlukan. Misalnya, menyusun dari yang paling kompleks dalam urutan yang masuk akal (logis).

- Modifikasi Perilaku
Yaitu, membentuk perilaku yang diinginkan dengan memberikan reward maupun punishment.

Peran Orangtua
Dalam menerapkan pendekatan-pendekatan di atas, peran orangtua di rumah sangatlah penting. Tak boleh dianggap remeh. Selain itu, harus ada kerjasama yang baik antara orangtua dan pihak sekolah di mana anaknya belajar.

- Sebaiknya ada kerjasama untuk bisa menentukan kesepakatan-kesepakatan mengenai hal-hal yang diharapkan dan harus dilakukan anak. Buatlaj jadual kegiatan sehari-hari. “Hari ini kita akan ke sekolah, pulang sekolah ke tempat terapi, setelah itu pulang ke rumah.” Biasakan anak untuk menempatkan barang-barang miliknya di suatu tempat yang telah ditentukan. Minimalisasikan pilihan; “Kamu mau belajar matematika atau bahasa Indonesia?” dari pada “Kamu belajar apa?”

- Mengarahkan anak dalam menyelesaikan tugas yang kompleks. Misalnya, untuk mengajari menulis, langkah pertama yang dapat dilakukan adalah cara memegang pensil dengan benar. Bila tangannya belum kuat, sebaiknya dilakukan latihan penguatan otot tangan (misalnya dengan play doh busa sabun dan lain-lain).

- Pada modifikasi perilaku, orangtua harus menentukan prioritas perilaku spesifik yang akan diubah. Misalnya, membereskan buku setelah belajar. Kemudian buatlah kesepakatan bila anak telah melaksanakan (membereskan buku-bukunya) dengan baik, akan memperoleh reward. Bila sebaliknya juga harus menerima punishment. Agar berhasil, sebaiknya orangtua membantu mengarahkan anak secara terstruktur tentang bagaimana mencapai perilaku yang diharapkan. Misalnya, dalam membereskan buku sebaiknya satu persatu, baru kemudian dimasukkan ke dalam tas dan lain sebagainya.

Peran Guru
Guru dapat melakukan cara yang sama seperti halnya yang dilakukan orangtua di rumah. Namun, sebaiknya disesuaikan dengan konteks bersekolah. Berikut beberapa hal yang bias dan sebaiknya dilakukan guru dalam penerapan pendekatan yang telah disebut di atas.

- Membuat perencanaan belajar. Misalnya menuliskan jadual kegiatan harian di papan tulis secara tersusun dari atas ke bawah. “Hari ini kita akan belajar perkalian, mengamati tumbuh-tumbuhan, mencatat PR dan istirahat!” Berikan peringatan atau pemberitahuan bila akan terjadi perubahan jadual. Mendudukkan siswa dekat dengan guru dapat dilakukan untuk meminimalisasi gangguan dari siswa lain dan guru pun akan mudah mengontrol. Bila diperlukan, terutama pada saat kondisi kelas benar-benar terganggu, siswa dapat dievakuasi ke tempat khusus (ke perpustakaan misalnya).

- Menjaga perhatian anak, yaitu dengan memberikan tanda-tanda yang dapat mengingatkan siswa dan mengarahkannya kembali pada tugasnya. Hal tersebut bias dilakukan dengan menyentuh punda, mengetuk pensil ke meja (saat anak mulai melamun atau terganggu perhatiannya). Berikan instruksi yang singkat dan usahakan ada kontak mata saat instruksi diberikan. Modifikasikan tugas atau instruksi. Misalnya, dengan memberi warna atau garis bawah pada instruksi yang penting adan utama.

- Berikan kesempatan pada anak untuk beristirahat setelah menyelesaikan tugasnya. Misalnya dengan memberikan tugas mengambil buku di kantor, membagikan buku ke teman-temannya atau menyampaikan pesan ke guru lain.

- Bantu anak untuk mendengarkan. Yaitu, dengan cara; Usahakan agar instruksi atau penjelasan diberikan dengan suara yang jelas, keras dan tidak tergesa-gesa. Gunakanlah alat Bantu atau alat peraga seperti gambar saat menjelaskan sehingga anak akan tertarik. Saat menjelaskan sesekali berikan pertanyaan dan libatkan anak dalam diskusi.

- Terapkan displin dengan membuat “kontrak” perilaku berikut konsekuensinya.

Sumber : http://anakspesial.com/rehat/anak-adhd-bersekolah/

Permainan dan Olah raga yang Melatih Konsentrasi

Permainan olah raga yang melatih konsentrasi seperti bulu tangkis, basket cukup membantu melatih konsentrasi anak dengan ADHD untuk fokus pada bola. Latihan oleh raga bela diri yang benar (bukan hanya diajarkan memukul tetapi juga filosofi dari bela diri dan \'meditasi\' untuk melatih \'fokus\') juga melatih konsentrasi dan ketekunan dalam meraih warna-warna sabuk yang harus dilalui sampai mendapatkan sabuk hitam.
Olah raga juga menjadi sarana \'menguras\' energi yang seakan tak ada habis-habisnya pada anak dengan ADHD. Permainan-permainan kecerdasan yang sekarang banyak dijual di toko mainan termasuk menyusun puzzle juga dapat melatih anak berkonsentrasi.

Sumber :
Dr. Dharmawan A. Purnama,SpKJ
http://adhd.or.id/index.html?page=2

Gejala dan keluhan ADHD

* Tidak ada perhatian/lalai: gampang beralih perhatian, bermasalah dengan membagi waktu, sering mengerjakan terlalu banyak dalam waktu yang sama, sering datang terlambat, sering buru-buru dan tidak ada persiapan, sulit mengatur keuangan, tidak menyelesaikan pekerjaan sampai tuntas, sering ragu-ragu, tidak bisa mengambil keputusan, gampang bosan, pikiran tidak konsentrasi pada pembicaraan dan suka lupa.

* Terlalu aktif: Hati yang terus gelisah, tidak bisa duduk diam, kalau bicara ramai, tidak bisa berhenti dan bicara terus tanpa alasan, kegugupan, tiap kali berdiri untuk mengambil sesuatu atau mencari alasan untuk bisa jalan.

* Impulsif: langsung bertindak jika ada ide baru, sulit menunggu giliran, sering memutuskan pembicaraan orang lain, sering gabung dalam pembicaraan atau mengganggu kegiatan orang lain, menjawab sebelum pertanyaan selesai, sering pindah rumah dan/atau ganti pekerjaan atau relasi, mengucapkan sesuatu tanpa memikirkan akibatnya.

* Keluhan lain: berprestasi jelek, sering cari orang yang bisa mengatur kegiatan mereka sehari-hari, suasana hati yang cepat berubah, cepat kecewa, lekas marah, peka terhadap kritik.

Sumber :
http://www.rnw.nl/id/bahasa-indonesia/article/adhd-pada-orang-dewasa
Diterbitkan : 5 Desember 2006 - 1:01pm | Oleh Redaksi Indonesia

ADHD Pada Orang Dewasa

Diterbitkan : 5 Desember 2006 - 1:01pm | Oleh Redaksi Indonesia

ADHD pada anak-anak sudah lama kita kenal, tetapi ADHD pada orang dewasa belum lama dikenal. Bagi banyak orang dewasa ADHD bisa mempengaruhi kehidupan mereka sehari-hari. Penderita ADHD tidak bisa dipahami oleh keluarga sendiri apalagi oleh lingkungan luar. Penderita ADHD dewasa sering merasa dikucilkan dan dihindari oleh pelbagai instansi seperti sekolah, tempat kerja, perkumpulan, pengadilan dan lain-lain.

ADHD pada anak-anak sudah lama kita kenal, tetapi ADHD pada orang dewasa belum lama dikenal. Bagi banyak orang dewasa ADHD bisa mempengaruhi kehidupan mereka sehari-hari. Penderita ADHD tidak bisa dipahami oleh keluarga sendiri apalagi oleh lingkungan luar. Penderita ADHD dewasa sering merasa dikucilkan dan dihindari oleh pelbagai instansi seperti sekolah, tempat kerja, perkumpulan, pengadilan dan lain-lain.
ADHD

Mempunyai anak dengan ADHD adalah sesuatu yang tidak mudah dalam kehidupan sehari- hari. Anak-anak ini menuntut banyak perhatian baik dari orang tua mereka maupun orang sekelilingnya dan sering susah diatur.
Penderita ADHD dewasa biasanya sudah menemukan cara untuk bisa berfungsi dalam kehidupan sehari-hari dengan kelainan mereka. Mereka bisa menekan kegelisahan batin mereka.

ADHD adalah singkatan dari Attention Deficit Hyperactivity Disorder dan dikenal sebagai masalah jiwa anak. Keluhan pasien ADHD banyak persamaan dengan borderliner tetapi penyakitnya berbeda.
Instansi kesehatan jiwa

Belum begitu lama diketahui bahwa ADHD bisa berlangsung terus sampai usia dewasa. Sekarang bukan hanya anak-anak tetapi orang dewasa dengan ADHD sudah bisa dikenali, didiagnosa dan diobati di Belanda. Banyak pekerja di instansi kesehatan jiwa dilatih untuk dapat mengenali dan mendiagnosa orang dewasa dengan ADHD. Berdasarkan penyelidikan dan pengalaman di rumah sakit terbukti bahwa pengobatan ADHD pada usia dewasa bisa berhasil dan mereka bisa berfungsi lebih baik dalam kehidupan sehari-hari.
Masih banyak penyelidikan dilakukan untuk memperoleh jawaban bagaimana orang bisa membatasi atau menekan akibat ADHD. Ada kemungkinan makanan mempunyai peranan penting.

Sumber :http://www.rnw.nl/id/bahasa-indonesia/article/adhd-pada-orang-dewasa

Bagaimana masa depan anak dengan ADHD ?

Dahulu dianggap bahwa kebanyakan anak-anak akan bertumbuh dan mengatasi ADHD setelah masa remajanya. Sekarang kita mengerti bahwa hal ini tidak benar. Meskipun sejumlah gejala ADHD dapat menghilang dengan berjalannya waktu, dan sejumlah anak dapat tumbuh mengatasi penyakitnya, kebanyakan anak dengan ADHD akan tetap mengalami beberapa gejala ADHD selama tahun-tahun kemudian kehidupannya.

Untuk sejumlah orang, ADHD merupakan kondisi seumur hidup. Hampir 50 persen anak-anak dengan ADHD tetap mempunyai gejala-gejala yang perlu diobati setelah dewasa. Diagnosa dini dapat membantu individu ini untuk belajar bagaimana mengelola gejala-gejalanya dan berhasil dalam kehidupan.

Sumber :
http://adhd.or.id/adhd.html

Saturday, 27 February 2010

Petunjuk Penanganan ADHD untuk Orangtua

Terapi yang umum diberikan dalam penanganan ADHD:
1. Terapi Perilaku
2. Farmakoterapi (Pemberian obat)
3. Terapi kombinasi (Terapi perilaku + pemberian obat)

Cara penanganan yang efektif

Untuk membantu keluarga membuat keputusan penting mengenai penanganan ADHD, National Institute for Mental Health (NIMH) melakukan penelitian yang paling mendalam yang pernah dilakukan untuk menilai penanganan ADHD. Penelitian ini dinamakan The Multimodal Treatment Study of Children with ADHD (MTA). Data dari penelitian ini memperlihatkan bahwa pemberian obat stimulan (methylphenidate - obat stimulan yang umum digunakan untuk ADHD) efektif dalam mengatasi gejala ADHD, baik secara tersendiri atau dalam kombinasi dengan terapi perilaku. Juga ditemukan bahwa penanganan yang meliputi obat lebih efektif terhadap gejala-gejala ADHD (seperti hiperaktifitas) dibanding terapi perilaku saja6.

Penelitian ini memperlihatkan bahwa untuk kebanyakan anak dengan ADHD, obat-obatan secara dramatis mengurangi hiperaktifitas, memperbaiki perhatian, dan meningkatkan kemampuan untuk bergaul dengan orang lain.
Meskipun obat secara tersendiri terbukti mengobati ADHD, penelitian MTA memperlihatkan bahwa menggabungkan terapi perilaku dengan obat berguna dalam membantu keluarga, pengajar, dan anak dalam mengubah perilaku yang menimbulkan masalah di rumah dan di sekolah.

Terapi Psikososial / Terapi Perilaku
Terapi psikososial / terapi perilaku sendiri, seperti pelatihan kemampuan sosial atau terapi individual, tidak terbukti sama efektifnya dengan obat dalam mengobati gejala-gejala utama ADHD. Tetapi terapi perilaku sendiri dapat dianjurkan sebagai terapi awal bila gejala ADHD cukup ringan, diagnosa ADHD belum pasti, atau keluarga memilih terapi ini.

Summber :
http://adhd.or.id/adhd.html

Saturday, 27 February 2010

Dampak ADHD

ADHD dapat mengganggu kemampuan anak untuk berprestasi di sekolah serta kemampuan untuk berkembang dan mempertahankan hubungan sosial (dengan lingkungan). ADHD dapat meningkatkan risiko anak dikeluarkan dari sekolah atau menghadapi problem disiplin. ADHD juga dihubungkan dengan meningkatnya risiko untuk bermasalah dengan mengemudi secara membahayakan, merokok dan penyalah-gunaan zat.

Dampak ADHD bila tidak diobati
- Meningkatnya risiko untuk gagal dan putus sekolah
- Problem dengan tingkah laku dan disiplin
- Kesulitan sosial dan perselisihan keluarga
- Luka akibat kecelakaan

Penyalahgunaan alkohol dan obat
- Depresi dan gangguan mental lainnya
- Problem dalam pekerjaan
- Kecelakaan saat mengemudi
- Kehamilan yang tidak diinginkan
- Kenakalan remaja, kriminalitas, dan penahanan (oleh yang berwajib)

Sumber :
http://adhd.or.id/adhd.html

Saturday, 27 February 2010

Kelainan yang Dapat Menyertai ADHD

Penelitian membuktikan bahwa 2/3 anak yang didiagnosa ADHD mempunyai paling sedikit satu tambahan kelainan gangguan mental atau belajar.

Untuk memastikan diagnosa yang tepat, dokter yang merawat anak anda akan memeriksa kondisi lain yang memperlihatkan gejala yang mirip dengan ADHD. Dokter dapat menemukan bahwa anak anda menderita ADHD, kondisi lain, atau ADHD dengan kondisi lain. Keadaan dimana terdapat lebih dari satu kelainan disebut kondisi penyerta.

Kondisi penyerta dapat menyebabkan diagnosa dan pengobatan ADHD menjadi lebih sulit. Hal ini juga menyebabkan lebih banyak rintangan bagi anak untuk mengatasinya, karena itu penting untuk mengenali dan mengobati kondisi lain tersebut.

Kelainan yang Sering Menyertai ADHD:
- Gangguan pola perilaku yang menentang peraturan (Oppositional Defiant Disorder / ODD)
- Gangguan kelakuan (Conduct disorder)
- Ketidak-mampuan belajar dan berbahasa (Learning and language disabilities)
- Gangguan cemas (Anxiety disorder)
- Gangguan depresi (Depressive disorder)
- Gangguan bipolar (Bipolar disorder)
- Penyakit Tourette (Tourette's Disorder)

Gangguan pola perilaku yang menentang peraturan (Oppositional Defiant Disorder / ODD)

Gangguan kelakuan (Conduct disorder)
Anak dengan ODD sering tidak patuh kepada peraturan dan punya kecenderungan untuk menyusahkan orang lain. Sejumlah anak dengan ADHD yang menunjukkan masalah tingkah laku dapat didiagnosa dengan gangguan perilaku.
Gangguan perilaku adalah kelainan psikiatrik yang serius dimana anak bersifat agresif terhadap orang dan binatang, merusak barang, dan seringkali melanggar aturan di masyarakat.

Ketidak-mampuan belajar dan berbahasa (Learning and language disabilities)
25 sampai 30 persen anak dengan ADHD juga mengalami masalah dalam bahasa atau belajar. Anak dengan kondisi penyerta ini dapat mengambil manfaat dari terapi sekolah dan bahasa, juga bantuan tambahan di sekolah.

Gangguan cemas (Anxiety disorder) dan Depresi (Depressive disorder)
Tambahan pula, 33 persen anak dengan ADHD juga memiliki kecemasan (anxietas) atau gangguan alam perasaan (seperti depresi). Anak dengan masalah ini dapat ditolong dengan pengobatan tambahan, termasuk terapi bicara, obat, atau keduanya.

Gangguan bipolar (Bipolar disorder)
Salah satu keadaan yang lebih serius yang mungkin terjadi bersamaan dengan ADHD adalah gangguan bipolar. Sejumlah tanda yang menunjukkan anak anda mempunyai gangguan bipolar adalah rasa gembira yang berlebihan, pola pikir cepat, dan kurang perlu tidur, sangat iritabel, sensitif dan reaktif secara berlebihan serta emosinya sering dikatakan seperti “roller-coaster”.

Hanya klinisi yang berkualifikasi kesehatan jiwa yang dapat menentukan apakah kelakuan anak anda disebabkan oleh ADHD, kondisi lain, atau kombinasi keduanya5.

Bila obat-obat ADHD gagal memperbaiki gejala-gejala pada anak, hal tersebut mungkin merupakan tanda adanya kondisi penyerta.

Sumber :
http://adhd.or.id/adhd.html

Saturday, 27 February 2010

Apa Itu ADHD dan Penyebabnya

ADHD / GPPH (Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas) adalah keadaan neurologik-perilaku dengan gejala-gejala yang meliputi kurangnya perhatian, perhatian mudah beralih, hiperaktivitas, kegelisahan yang berlebihan, dan tindakan-tindakan yang bersifat impulsif (bertindak sesuai dorongan hati tanpa memperhatikan situasi).

Diperkirakan antara 3 -7% dari anak usia-sekolah dan 4% dewasa menderita ADHD.
Biasanya mulai dikenali saat anak berusia sekolah, meskipun dapat didiagnosa pada semua golongan umur. Penelitian memperkirakan bahwa dalam rata-rata kelas dengan 30 murid, 1 diantaranya menderita ADHD.

Penyebab ADHD

Tidak ditemukan satupun penyebab biologis dari ADHD. Tetapi kebanyakan penelitian mengarah kepada gen yang diturunkan dari orang tua sebagai penyumbang utama terjadinya ADHD. Sebagai contoh, penelitian jelas membuktikan bahwa ADHD timbul dalam keluarga, 76% anak dengan ADHD memiliki anggota keluarga dengan kondisi tersebut3.
Terlahir prematur, ibu merokok selama hamil atau stress yang ekstrim selama kehamilan, terpapar alkohol selama dalam kandungan, dan perlukaan otak akibat trauma juga dapat menyumbang pada perkembangan ADHD.

Sumber :
http://adhd.or.id/adhd.html
Saturday, 27 February 2010

Junk Food And ADHD Pada Anak Amerika

Ada banyak teori yang berusaha menjelaskan ADHD pada anak-anak Amerika. Beberapa teori yang terkait dengan penyebab biologis sementara yang lain mencoba untuk bersama-menyebabkan lingkungan berhubungan dengan ADHD.
Namun, para ahli telah berhasil menunjukkan hubungan antara junk food dan ADHD pada anak-anak Amerika.

Junk food mengandung banyak tambahan dan diyakini bahwa aditif ini memainkan peran besar dalam menyebabkan ADHD dan memperburuk gejala ADHD pada anak-anak Amerika. Penelitian telah menunjukkan bahwa makanan tambahan kimia memiliki efek buruk pada anak-anak dan hanya dengan membuang sampah makanan dari anak-anak ADHD diet dapat secara signifikan meningkatkan perilaku mereka.

Salah satu makanan tambahan yang telah dikaitkan dengan ADHD adalah natrium benzoat. Kimia ini hadir dalam Coca Cola, Pepsi Max, Diet Pepsis dan banyak minuman buah. Aditif makanan lain yang diyakini menyebabkan ADHD pewarna makanan seperti kuning matahari terbenam dalam minuman rasa buah; carmoisine ditambahkan dalam jeli untuk memberikan warna merah; tartrazine ditambahkan dalam lolipop dan soda, ponceau pewarna makanan merah; quinoline kuning dan allura merah, yang merupakan oranye-merah pewarna makanan.

Penelitian telah menunjukkan bahwa tidak semua anak mendapatkan ADHD karena makanan aditif dalam junk food. Namun, para peneliti belum dapat menjelaskan mengapa hal ini terjadi. Di sinilah teori biologis mengambil alih.
Orang tua harus mencoba dan memantau anak-anak mereka dan ketika mereka menemukan bahwa makanan sampah tertentu penyebab ADHD pada anak-anak mereka, bahwa makanan harus dihapus dari makanan anak. Selain itu, juga telah memperhatikan bahwa sampah makanan yang kadar gula tinggi seperti kue, permen, es krim dan soda dapat juga berkontribusi terhadap perkembangan ADHD pada anak-anak yang mengkonsumsi makanan ini. Oleh karena itu, yang terbaik adalah untuk menghindari junk food.

Sumber :
http://www.scumdoctor.com/Indonesian/nutrition/junk-food/Junk-Food-And-Adhd-In-American-Children.html

Epidemologi

Angka kejadian DHD di seluruh dunia diperkirakan mencapai hingga lebih dari 5 %. Dimana dilaporkan lebih banyak terdapat pada laki-laki dibandingkan dengan wanita. Di amerika penelitian menunjukan kejadian ADHD mencapai hingga 7 %
Menurut National Institute of Mental Health di Amerika, perbandingan anak laki-laki dan anak perempuan dengan ADHD adalah 3:1.

Namun, beberapa ahli jiwa menganggap terdapat ADHD yang sama banyak antara anak perempuan dengan dan anak laki-laki. Hanya, anak perempuan tidak terdiagnosis sesering anak laki-laki karena anak perempuan kurang mengganggu dan gejalanya masih terkendali sampai usia lebih tua. Sebagai contoh, anak perempuan menunjukkan gejala ADHD secara kurang menyusahkan, seperti kurangnya perhatian.

Sumber :
http://www.klikdokter.com/article/detail/997
http://www.klikdokter.com/illness/detail/47

TERAPI GELOMBANG OTAK

Terapi gelombang otak adalah jenis terapi permainan untuk merangsang otak
agar menghasilkan impuls-impuls listrik. Aliran listrik ini, yang lebih dikenal sebagai gelombang otak. Gelombang otak diukur dengan dua cara yaitu amplitudo dan frekuensi. Amplitudo adalah besarnya daya impuls listrik yang diukur dalam satuan micro volt.
Frekuensi adalah kecepatan emisi listrik yang diukur dalam cycle per detik, atau hertz. Frekuensi impuls menentukan jenis gelombang otak yaitu beta, alfa, theta, dan delta. Jenis atau kombinasi dan jenis gelombang otak menentukan kondisi kesadaran pada suatu saat.
Pandangan keliru yang selama ini ada dalam benak banyak orang adalah otak hanya menghasilkan satu jenis gelombang pada suatu saat. Saat kita aktif berpikir kita berada pada gelombang beta. Kalau kita rileks kita berada di alfa. Kalau sedang ngelamun, kita di theta. Dan, kalau tidur lelap kita berada di delta. Pandangan itu salah.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada suatu saat, pada umumnya, otak kita menghasilkan empat jenis gelombang secara bersamaan, namun dengan kadar yang berbeda. Dalam kondisi tertentu, misalnya meditasi, kita dapat secara sadar mengatur jenis gelombang otak mana yang ingin kita hasilkan. Setiap orang punya pola gelombang otak yang unik dan selalu konsisten. Keunikan itu tampak pada komposisi ke empat jenis gelombang pada saat tertentu. Komposisi gelombang otak itu menentukan tingkat kesadaran seseorang. Meskipun pola gelombang otak ini unik, tidak berarti akan selalu sama sepanjang waktu. Kita dapat secara sadar, dengan teknik tertentu, mengembangkan komposisi gelombang otak agar bermanfaat bagi diri kita.

Dapat disimpulkan bahwa untuk menangani anak hiperaktif di sekolah maupun dirumah tidak bisa disamakan dengan melakukan remedial terhadap kesulitan belajar secara umum. Sebelum melakukan pembelajaran terhadap anak hiperaktif, perlu terlebih dahulu melakukan terapi sesuai dengan permasalahan anak. Terapi yang dilakukan difokuskan sebagai latihan kontrol hormon adrenalin, meningkatkan gelombang beta dan mengurangi gelombang theta. Selain itu terapi dimanfaatkan untuk memperbaiki jalur pendengaran, sebab kondisi telinga dan otak anak hiperaktif tidak efesien dalam memproses suara. Mereka kesulitan memilih suara dari banyak sumber suara yang berbeda. Terapi gelombang otak dapat dilakukan dengan menggunakan permainan-permainan untuk mengontrol hormon adrenalin, meningkatkan gelombang beta, dan memperbaiki jalur pendengaran.

Sumber :
Oleh :Imam Yuwono,M.Pd
http://portal2.lpmpkalsel.org/index.php?option=com_content&view=article&id=16:alternatif-penanganan-anak-hiperaktif-menggunakan-terapi-gelombang-otak&catid=9:cartikel&Itemid=5

Penanganan anak hiperaktif yang selama ini dilakukan

Melihat penyebab hiperaktif yang belum pasti terungkap dan adanya beberapa teori penyebabnya, maka tentunya terdapat banyak terapi atau cara dalam penanganannya sesuai dengan landasan teori penyebabnya. Beberapa terapi untuk anak hiperaktif:

1. Terapi medikasi atau farmakologi adalah penanganan dengan menggunakan obat-obatan. Terapi ini hendaknya hanya sebagai penunjang dan sebagai kontrol terhadap kemungkinan timbulnya impuls-impuls hiperaktif yang tidak terkendali. Sebelum digunakannya obat-obat ini, diagnosa ADHD haruslah ditegakkan lebih dulu dan pendekatan terapi okupasi lainnya secara simultan juga harus dilaksanakan, sebab bila hanya mengandalkan obat ini tidak akan efektif. Beberapa obat yang dipergunakan. Menurut beberapa penelitian dan pengalaman klinis banyak obat yang telah diberikan pada penderita ADHD, diantaranya adalah : antidepresan, Ritalin (Methylphenidate HCL) , Dexedrine (Dextroamphetamine saccharate/Dextroamphetamine sulfate) , Desoxyn (Methamphetamine HCL), Adderall (Amphetamine/Dextroamphetamine), Cylert (Pemoline), Busiprone (BuSpar), Clonidine (Catapres). Methylphenidate, merupakan obat yang paling sering dipergunakan, meskipun sebenarnya obat ini termasuk golongan stimulan, tetapi pada ksus hiperaktif sering kali justru menyebabkan ketenangan bagi pemakainanya. Selain methylphenidate juga dipakai Ritalin dalam bentuk tablet, memilki efek terapi yang cepat, setidaknya untuk 3-4 jam dan diberikan 2 atau 3 kali dalam sehari. Methylphenidate juga tersedia dalam bentuk dosis tunggal. Dextroamphetamine merupakan obat lain yang dipergunakan. Ritalin atau methylphenidate, obat stimulan yang biasa diberikan pada anak penyandang ADHD ternyata dapat menyebabkan perubahan struktur sel otak untuk jangka waktu lama, ilmuwan melaporkan. Joan Baizer profesor fisiologi dan biofisika dari University of Buffalo mengungkapkan pemberian Ritalin setiap hari selama bertahun tahun pada sel otak tikus terlihat sama seperti yang diakibatkan oleh amphetamin atau kokain.

2. Terapi nutrisi dan diet banyak dilakukan dalam penanganan penderita. Diantaranya adalah keseimbangan diet karbohidrat, penanganan gangguan pencernaan (Intestinal Permeability or "Leaky Gut Syndrome"), penanganan alergi makanan atau reaksi simpang makanan lainnya. Feingold Diet dapat dipakai sebagai terapi alternatif yang dilaporkan cukup efektif. Suatu substansi asam amino (protein), L-Tyrosine, telah diuji-cobakan dengan hasil yang cukup memuaskan pada beberapa kasus, karena kemampuan L-Tyrosine mampu mensitesa (memproduksi) norepinephrin (neurotransmitter) yang juga dapat ditingkatkan produksinya dengan menggunakan golongan amphetamine. Beberapa terapi biomedis dilakukan dengan pemberian suplemen nutrisi, defisiensi mineral, essential Fatty Acids, gangguan metabolisme asam amino dan toksisitas Logam berat. Terapi inovatif yang pernah diberikan terhadap penderita ADHD adalah terapi EEG Biofeed back, terapi herbal, pengobatan homeopatik dan pengobatan tradisional Cina seperti akupuntur.

3. Terapi sensori integration. Sensori integration adalah pengorganisasian informasi melalui beberapa jenis sensori di anataranya adalah sentuhan, gerakan, kesadaran tubuh dan grafitasi, penglihatan, pendengaran, pengecapan, dan penciuman yang sangat berguna untuk menghasilkan respon yang bermakna. Beberapa jenis terapi sensori integration adalah memberikan stimulus vestibular, propioseptif dan taktil input. Menurunkan tactile defensivenes dan meningkatkan tactile discrimanation. Meningkatkan body awareness berhubungan dengan propioseptik dan kinestetik. Selain sensory integration terapi sensori lain yang dikenbal dalam terapi gangguan perkembangan dan perilaku adalah Snoezelen. Snoezelen adalah sebuah aktifitas yang dirancang mempengaruhi system Susunan Saraf pusat melalui pemberian stimuli yang cukup pada system sensori primer seperti penglihatan, pendengaran, peraba, perasa lidah dan pembau. Disamping itu juga melibatkan sensori internal seperti vestibular dan propioseptof untuk mencapai relaksasi atau aktivasi seseorang untuk memperbaiki kualitas hidupnya

4. Terapi okupasi untuk memperbaiki gangguan perkembangan dan perilaku pada anak yang mulai dikenalkan oleh beberapa ahli perkembangan dan perilaku anak di dunia, diantaranya adalah sensory Integration (AYRES), snoezelen, neurodevelopment Treatment (BOBATH), modifukasi Perilaku, terapi bermain dan terapi okupasi lainnya.

5. Terapi bermain sangat penting untuk mengembangkan ketrampilan, kemampuan gerak, minat dan terbiasa dalam suasana kompetitif dan kooperatif dalam melakukan kegiatan kelompok. Bermain juga dapat dipakai untuk sarana persiapan untuk beraktifitas dan bekerja saat usia dewasa. Terapi bermain digunakan sebagai sarana pengobatan atau terapitik dimana sarana tersebut dipakai untuk mencapai aktifitas baru dan ketrampilan sesuai dengan kebutuhan terapi.

Sumber :
Oleh :Imam Yuwono,M.Pd
http://portal2.lpmpkalsel.org/index.php?option=com_content&view=article&id=16:alternatif-penanganan-anak-hiperaktif-menggunakan-terapi-gelombang-otak&catid=9:cartikel&Itemid=5

Apa sih Disorganisasi Afektif?

Pada penderita ADHD terjadi disorganisasi afektif, yaitu penurunan kontrol diri dan aktifitas yang berlebihan secara nyata.
 Mereka biasanya bertindak 'nekat' dan impulsive
 Kurang sopan
 Suka menyela pembicaraan serta mencampuri urusan orang lain.
 Sering kurang memperhatikan
 Tidak mampu berkonsentrasi
 Sering tidak tuntas dalam mengerjakan sesuatu
 Berusaha menghindari pekerjaan yang membutuhkan daya konsentrasi tinggi
 Tidak menghiraukan mainan atau sesuatu miliknya
 Mudah marah
 Sulit bergaul dan sering tidak disukai teman sebayanya.
 Tidak jarang mereka dengan kelainan ini disertai adanya gangguan pertumbuhan dan perkembangan, tetapi tidak didapatkan kelainan otak yang spesifik.
 Pada umumnya prestasi akademik mereka tergolong rendah dan minder.
 Mereka sering menunjukkan tidakan anti sosial dengan berbagai alasan sehingga orangtua, guru dan lingkungannya memperlakukan dengan tidak tepat dan tidak menyelesaikan masalah.

Sumber :
http://apadefinisinya.blogspot.com/2008/06/adhd-attention-deficit-hyperactive.html

Gangguan yang terjadi pada ADHD

o Sekitar 50-60% penderita ADHD didapatkan sedikitnya satu gangguan perilaku penyerta lainnya. Gangguan perilaku tersebut adalah gangguan belajar, restless-legs syndrome, ophthalmic convergence insufficiency, depresi, gangguan kecemasan, kepribadian antisosia, substance abuse, gangguan konduksi dan perilaku obsesif-kompulsif.

o Resiko terjadi ADHD semakin meningkat bila salah satu saudara atau orang tua mengalami ADHD atau gangguan psikologis lainnya.
Gangguan posikologis dan perilaku tersebut meliputi gangguan bipolar, gangguan konduksi, depresi, gangguan disosiatif, gangguan kecemasan, gangguan belajar, gangguan mood, gangguan panic, obsesif-kompulsif, gangguan panic disertai goraphobia. Juga kelainan perilaku lainnnya seperti gangguan perkembangan perfasif termasuk gangguan Asperger, Posttraumatic stress disorder (PTSD), Psychotic, Social phobia, ganggguan tidur, sindrom Tourette dan ticks.

Sumber:
http://apadefinisinya.blogspot.com/2008/06/adhd-attention-deficit-hyperactive.html

DETEKSI DINI GEJALA HIPERAKTIF

Untuk dapat disebut memiliki gangguan ADHD, harus ada tiga gejala utama yang nampak dalam perilaku seorang anak, yaitu inatensi, hiperaktif, dan impulsif.

1. Inatensi atau pemusatan perhatian yang kurang dapat dilihat dari kegagalan seorang anak dalam memberikan perhatian secara utuh terhadap sesuatu.
 Anak tidak mampu mempertahankan konsentrasinya terhadap sesuatu, sehingga mudah sekali beralih perhatian dari satu hal ke hal yang lain.

2. Gejala hiperaktif dapat dilihat dari perilaku anak yang tidak bisa diam.
 Duduk dengan tenang merupakan sesuatu yang sulit dilakukan.
 Ia akan bangkit dan berlari-lari, berjalan ke sana kemari, bahkan memanjat-manjat.
 Cenderung banyak bicara dan menimbulkan suara berisik.

3. Gejala impulsif ditandai dengan kesulitan anak untuk menunda respon.
Ada semacam dorongan untuk mengatakan/melakukan sesuatu yang tidak terkendali. Dorongan tersebut mendesak untuk diekspresikan dengan segera dan tanpa pertimbangan.

Contoh nyata dari gejala impulsif adalah perilaku tidak sabar.
 Anak tidak akan sabar untuk menunggu orang menyelesaikan pembicaraan.
 Anak akan menyela pembicaraan atau buru-buru menjawab sebelum pertanyaan selesai diajukan.
 Anak juga tidak bisa untuk menunggu giliran, seperti antri misalnya.
 Sisi lain dari impulsivitas adalah anak berpotensi tinggi untuk melakukan aktivitas yang membahayakan, baik bagi dirinya sendiri maupun orang lain.

Selain ketiga gejala di atas, untuk dapat diberikan diagnosis hiperaktif masih ada beberapa syarat lain. Gangguan di atas sudah menetap minimal 6 bulan, dan terjadi sebelum anak berusia 7 tahun. Gejala-gejala tersebut muncul setidaknya dalam 2 situasi, misalnya di rumah dan di sekolah.

Sumber :
http://apadefinisinya.blogspot.com/2008/06/adhd-attention-deficit-hyperactive.html

FAKTOR RESIKO

Dalam melakukan deteksi dini gangguan perilaku ini maka perlu diketahui faktor resiko yang bisa mengakibatkan gangguan ADHD. Banyak bukti penelitian yang menunjukkan peranan disfungsi susunan saraf pusat (SSP). Sehingga beberapa kelainan dan gangguan yang terjadi sejak kehamilan, persalinan dan masa kanak-kanak harus dicermati sebagai faktor resiko.

Selama periode kehamilan, disfungsi SSP disebabkan oleh gangguan metabolik, genetik, infeksi, intoksikasi, obat-obatan terlarang, perokok, alkohol dan faktor psikogenik. Penyakit diabetes dan penyakit preeklamsia juga harus dicermati.
Pada masa persalinan, disebabkan oleh: prematuritas, post date, hambatan persalinan, induksi persalinan, kelainan letak (presentasi bayi), efek samping terapi, depresi sistem immun dan trauma saat kelahiran normal. Sedangkan periode kanak-kanak harus dicermati gangguan saluran cerna kronis, infeksi, trauma, terapi medikasi, keracunan, gangguan metabolik, gangguan vaskuler, faktor kejiwaan, keganasan dan terjadinya kejang. Riwayat kecelakaan hingga harus dirawat di rumah sakit,kekerasan secara fisik, verbal, emosi atau merasa diterlantarkan. Trauma yang serius, menerima perlakuan kasar atau merasa kehilangan sesuatu selama masa kanak-kanak, tidak sadar diri atau pingsan.

Sumber :
http://apadefinisinya.blogspot.com/2008/06/adhd-attention-deficit-hyperactive.html

Penelitian tentang ADHD

 Banyak penelitian menunjukkan efektifitas pengobatan dengan psychostimulants, yang memfasilitasi pengeluaran dopamine dan noradrenergic tricyclics. Kondisi ini mengungatkan sepukalsi adanya gangguan area otak yang dikaitkan dengan kekuirangan neurotransmitter. Sehingga neurotransmitters dopamine and norepinephrine sering diokaitkan dengan ADHD..

 Penelitian neuropsikologi menunjukkkan kortek frontal dan sirkuit yang menghubungkan fungsi eksekutif bangsal ganglia. Katekolamin adalah fungsi neurotransmitter utama yang berkaitan dengan fungsi otak lobus frontalis. Sehingga dopaminergic dan noradrenergic neurotransmission tampaknya merupakan target utama dalam pengobatan ADHD.

 Penelitian dengan membandingkan gambaran MRI antara anak dengan ADHD dan anak normal, ternyata menghasilkan gambaran yang berbeda, dimana pada anak dengan ADHD memiliki gambaran otak yang lebih simetris dibandingkan anak normal yang pada umumnya otak kanan lebih besar dibandingkan otak kiri.
Dengan pemeriksaan radiologis otak PET (positron emission tomography) didapatkan gambaran bahwa pada anak penderita ADHD dengan gangguan hiperaktif yang lebih dominan didapatkan aktifitas otak yang berlebihan dibandingkan anak yang normal dengan mengukur kadar gula (sebagai sumber energi utama aktifitas otak) yang didapatkan perbedaan yang signifikan antara penderita hiperaktif dan anak normal.

Sumber :
http://apadefinisinya.blogspot.com/2008/06/adhd-attention-deficit-hyperactive.html

Teori yang berhubungan dengan ADHD:

 Teori maturation lack
Teori maturation lack atau suatu kelambanan dalam proses perkembangan anak-anak dengan ADHD. Menurut teori ini, penderita akhirnya dapat mengejar keterlambatannya dan keadaan ini dipostulasikan akan terjadi sekitar usia pubertas. Sehingga gejala ini tidak menetap tetapi hanya sementara sebelum keterlambatan yang terjadi dapat dikejar.

 Teori Feingold
Teori tentang alergi terhadap makanan, teori feingold yang menduga bahwa salisilat mempunyai efek kurang baik terhadap tingkah laku anak, serta teori bahwa gula merupakan substansi yang merangsang hiperaktifitas pada anak. Disebutkan antara lain tentang teori megavitamin dan ortomolecular sebagai terapinya

 Teori petani vs Hunter
Pemburu petani vs teori adalah hipotesis yang diusulkan oleh penulis Thom Hartmann tentang asal-usul ADHD. Teori mengusulkan bahwa hiperaktivitas mungkin merupakan perilaku adaptif pra manusia modern dan bahwa orang-orang dengan ADHD mempertahankan beberapa yang lebih tua “pemburu” karakteristik yang terkait dengan awal pra-pertanian masyarakat manusia. Menurut teori ini, orang dengan ADHD bisa lebih mahir dalam mencari dan mencari dan kurang mahir di tinggal memasang dan mengelola tugas-tugas kompleks dari waktu ke waktu. Bukti lebih lanjut menunjukkan evolusioner hiperaktivitas dapat menguntungkan ini diajukan pada tahun 2006 dalam sebuah studi yang menemukan hal itu mungkin membawa manfaat spesifik [klarifikasi diperlukan] untuk masyarakat.

Sumber :
http://chimoy.ngeblogs.com/2010/02/18/penyebab-adhd/
http://apadefinisinya.blogspot.com/2008/06/adhd-attention-deficit-hyperactive.html

Gejala ADHD

Gejala ADHD pada bayi
Gejala yang harus lebih dicermati pada usia bayi adalah:
• Bayi yang sangat sensitive terhadap suara dan cahaya
• Menangis, menjerit, sulit untuk diam
• Waktu tidur sangat kurang dan sering terbangun
• Kolik
• Sulit makan atau minum susu baik ASI atau susu botol
• Tidak bisa ditenangkan atau digendong
• Menolak untuk disayang
• Berlebihan air liur, kadang seperti kehausan sering minta minum
• Head banging (membenturkan kepala, memukul kepala, menjatuhkan kepala kebelakang) dan sering marah berlebihan.

Gejala ADHD pada anak-anak
Anak-anak yang memiliki gejala ADHD umumnya:
• Sulit menerima sebuah perintah.
• Mereka juga sulit memusatkan perhatiannya terhadap suatu bentuk pekerjaan di rumah atau di sekolah.
• Anak-anak ini mudah kehilangan barang yang dimilikinya.
• Mereka juga terlihat suka mengucilkan diri dan seakan sulit untuk bersosialisasi, pelupa, sering resah atau gelisah
• Suka berlarian atau memanjat secara tidak terduga.
• Untuk menjawab pertanyaan pun kadang anak-anak ini tanpa dipikir terlebih dahulu atau ceplas-ceplos.
• Mereka tidak dapat duduk dengan diam, dan tampak terlalu banyak cakap.

Gejala pada anak yang lebih besar adalah:
• Tindakan yang hanya terfokus pada satu hal saja dan cenderung bertindak ceroboh
• Mudah bingung
• Lupa pelajaran sekolah dan tugas di rumah
• Kesulitan mengerjakan tugas di sekolah maupun di rumah, kesulitan dalam menyimak, kesulitan dalam menjalankan beberapa perintah
• Sering keceplosan bicara
• Ttidak sabaran
• Gaduh dan bicara berbelit-belit
• Gelisah dan bertindak berlebihan
• Terburu-buru
• Banyak omong
• Suka membuat keributan
• Suka memotong pembicaraan dan ikut campur pembicaraan orang lain

Gejala-gejala diatas biasanya timbul sebelum umur 7 tahun, dialami pada 2 atau lebih suasana yang berbeda (di sekolah, di rumah atau di klinik dll), disertai adanya hambatan yang secara signifikan dalam kehidupan sosial, prestasi akademik dan sering salah dalam menempatkan sesuatu, serta dapat pula timbul bersamaan dengan terjadinya kelainan perkembangan, skizofrenia atau kelainan psikotik lainnya).

Gejala ADHD pada anak normal
Pada anak normal seringkali menunjukkan tanda-tanda:
• Kurang perhatian
• Mudah teralihkan perhatiannya
• Emosi yang meledak-ledak bahkan aktifitas yang berlebihan.
Hanya saja pada anak dengan kelainan ADHD, gejala-gejala ini lebih sering muncul dan lebih berat kualitasnya dibandingkan anak normal seusianya.

Sumber :
http://edukasi.kompas.com/read/2010/02/05/18231867/Anak.Hiperaktif.Berpotensi.Kreatif..Masak.Sih

http://apadefinisinya.blogspot.com/2008/06/adhd-attention-deficit-hyperactive.html

Penjelasan Penyebab ADHD :

 Faktor Genetik
Faktor genetik tampaknya memegang peranan terbesar terjadinya gangguan perilaku ADHD. Beberapa penelitian yang dilakukan ditemukan bahwa hiperaktifitas yang terjadi pada seorang anak selalu disertai adanya riwayat gangguan yang sama dalam keluarga setidaknya satu orang dalam keluarga dekat. Didapatkan juga sepertiga ayah penderita hiperaktif juga menderita gangguan yang sama pada masa kanak mereka. Orang tua dan saudara penderita ADHD mengalami resiko 2-8 kali lebih mudah terjadi ADHD, kembar monozygotic lebih mudah terjadi ADHD dibandingkan kembar dizygotic juga menunjukkan keterlibatan fator genetik di dalam gangguan ADHD. Keterlibatan genetik dan kromosom memang masih belum diketahui secara pasti. Beberapa gen yang berkaitan dengan kode reseptor dopamine dan produksi serotonin, termasuk DRD4, DRD5, DAT, DBH, 5-HTT, dan 5-HTR1B, banyak dikaitkan dengan ADHD.

 Adanya disfungsi sirkuit neuron di otak
Adanya disfungsi sirkuit neuron di otak yang dipengaruhi oleh dopamin sebagai neurotransmitter pencetus gerakan dan sebagai kontrol aktifitas diri. Akibat gangguan otak yang minimal, yang menyebabkan terjadinya hambatan pada sistem kontrol perilaku anak. Dalam penelitian yang dilakukan dengan menggunakan pemeriksaan MRI didapatkan gambaran disfungsi otak di daerah mesial kanan prefrontal dan striae subcortical yang mengimplikasikan terjadinya hambatan terhadap respon-respon yang tidak relefan dan fungsi-fungsi tertentu. Pada penderita ADHD terdapat kelemahan aktifitas otak bagian korteks prefrontal kanan bawah dan kaudatus kiri yang berkaitan dengan pengaruh keterlambatan waktu terhadap respon motorik terhadap rangsangan sensoris

 Kerusakan jaringan otak atau 'brain damage
Kerusakan jaringan otak atau 'brain damage yang diakibatkan oleh trauma primer dan trauma yang berulang pada tempat yang sama. Kedua teori ini layak dipertimbangkan sebagai penyebab terjadinya syndrome hiperaktifitas. Dalam gangguan ini terjadinya penyimpangan struktural dari bentuk normal oleh karena sebab yang bermacam-macam selain oleh karena trauma. Gangguan lain berupa kerusakan susunan saraf pusat (SSP) secara anatomis seperti halnya yang disebabkan oleh infeksi, perdarahan dan hipoksia.

 Gangguan fungsi Otak
Terjadi gangguan fungsi otak tanpa disertai perubahan struktur dan anatomis yang jelas. Penyimpangan ini menyebabkan terjadinya hambatan stimulus atau justru timbulnya stimulus yang berlebihan yang menyebabkan penyimpangan yang signifikan dalam perkembangan hubungan anak dengan orang tua dan lingkungan sekitarnya.

Sumber :
Diposkan oleh Yahya Nursidik di 20:39
http://puterakembara.org/rm/adhd.shtml

PENYEBAB ADHD

Penyebab pasti dan patologi ADHD masih belum terungkap secara jelas. Seperti halnya gangguan autism, ADHD merupakan suatu kelainan yang bersifat multi faktorial. Banyak faktor yang dianggap sebagai peneyebab gangguan ini, diantaranya adalah faktor genetik, perkembangan otak saat kehamilan, perkembangan otak saat perinatal, tingkat kecerdasan (IQ), terjadinya disfungsi metabolisme, ketidak teraturan hormonal, lingkungan fisik, sosial dan pola pengasuhan anak oleh orang tua, guru dan orang-orang yang berpengaruh di sekitarnya.

Sumber :
Diposkan oleh Yahya Nursidik di 20:39
http://puterakembara.org/rm/adhd.shtml

Definisi ADHD ((Attention Deficit Hyperactive Disorders)

Istilah hiperaktif pada dasarnya diambil dari istilah ADHD (Attention Deficit Hyperactive Desorders). Definisi ADHD adalah suatu peningkatan aktifitas motorik hingga pada tingkatan tertentu yang menyebabkan gangguan perilaku yang terjadi, setidaknya pada dua tempat dan suasana yang berbeda. Aktifitas anak yang tidak lazim dan cenderung berlebihan yang ditandai dengan gangguan perasaan gelisah, selalu menggerak-gerakkan jari-jari tangan, kaki, pensil, tidak dapat duduk dengan tenang dan selalu meninggalkan tempat duduknya meskipun pada saat dimana dia seharusnya duduk degan tenang.. Terminologi lain yang dipakai mencakup beberapa kelainan perilaku meliputi perasaan yang meletup-letup, aktifitas yang berlebihan, suka membuat keributan, membangkang dan destruktif yang menetap.

(Oleh :Imam Yuwono,M.Pd)

ADHD merupakan istilah guna menggambarkan rata – rata kondisi anak atau rata- rata intelegensi anak yang mengalami gangguan pada pemusatan perhatian, impulsif, dan hiperaktif. (Reed, 1991).

Atttention Defisit Hyperactivity Disorder merupakan gangguan rentang atensi pendek, perilaku impulsive (nakal atau merusak) dan kesulitan dalam berkonsentrasi (Jones, 1994).

ADHD merupakan gangguan metabolisme di anterior kiri lobus frontal, dimana menunjukkan kinerja lugas dan lamban, berubah- ubah bervariasi yang disebabkan adanya diensefalik, reticular activating system yang hipoaktif, disfungsi limbic, di lobus frontal sentral lesi di daerah kaudatus. Lobus pariental di septu median (Lumbantobing, 2001).

ADHD merupakan gangguan perilaku yang disebabkan oleh disfungsi neurobiologi dengan gejala utama tidak mampu memusatkan perhatian, interaktif dan impulsive (DSM IV, American Psychiatric Association, 1994).

ADHD adalah penyakit kelainan otak, di mana otak tidak dapat memproduksi bahan kimia tertentu yang berfungsi mengorganisasikan pikiran-pikirannya. Tanpa adanya bahan kimia tersebut maka proses pengorganisasian di otak tidak berjalan sebagaimana mestinya.

Sumber :
http://portal2.lpmpkalsel.org/index.php?option=com_content&view=article&id=16:alternatif-penanganan-anak-hiperaktif-menggunakan-terapi-gelombang-otak&catid=9:cartikel&Itemid=5

http://id.shvoong.com/medicine-and-health/1956387-adhd/

Tampilan lainnya pada anak dengan hiperaktif :

Tampilan lainnya pada anak dengan hiperaktif :
•Terjadi disorganisasi afektif
•Penurunan kontrol diri dan aktifitas yang berlebihan secara nyata.
•Mereka biasanya bertindak 'nekat' dan impulsive
•Kurang sopan
•Suka menyela pembicaraan serta mencampuri urusan orang lain.
•Sering kurang memperhatikan
•Tidak mampu berkonsentrasi
•Sering tidak tuntas dalam mengerjakan sesuatu serta berusaha menghindari pekerjaan yang membutuhkan daya konsentrasi tinggi
•Tidak menghiraukan mainan atau sesuatu miliknya
•Mudah marah
•Sulit bergaul dan sering tidak disukai teman sebayanya.
•Tidak jarang mereka dengan kelainan ini disertai adanya gangguan pertumbuhan dan perkembangan, tetapi tidak didapatkan kelainan otak yang spesifik.
•Pada umumnya prestasi akademik mereka tergolong rendah dan minder.
•Mereka sering menunjukkan tindakan anti sosial dengan berbagai alasan sehingga orangtua, guru dan lingkungannya memperlakukan dengan tidak tepat dan tidak menyelesaikan masalah.

Sumber : http://apadefinisinya.blogspot.com/2008/06/adhd-attention-deficit-hyperactive.html

Ciri – ciri Anak Hiperaktif

Anak yang hiperaktif umumnya bersifat:
•Agresif
•Penuh semangat
•Tidak dapat tenang
•Sulit diajar
•Tidak tahan lama melakukan satu aktivitas
•Sulit bergaul dengan teman sebaya
•Tidak mampu menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru
•Sulit menaati orangtua dan guru
•Setelah dewasa umumnya mengalami masalah dalam emosi, suka bermabuk-mabukan atau melakukan pelanggaran hukum.
•Sebenarnya keaktifan itu tidak mereka inginkan, namun mereka sulit untuk duduk dengan tenang dan memperlambat gerakan mereka karena mereka didorong oleh suatu kekuatan yang sulit dijelaskan, dan sulit diubah.

Sumber :
Tulisan ini pernah dimuat di e-BinaAnak edisi 149
http://pepak.sabda.org/pustaka/030291/

Definisi Hiperaktifitas

Definisi hiperaktifitas adalah suatu peningkatan aktifitas motorik hingga pada tingkatan tertentu yang menyebabkan gangguan perilaku yang terjadi, setidaknya pada dua tempat dan suasana yang berbeda. Aktifitas anak yang tidak lazim dan cenderung berlebihan yang ditandai dengan gangguan perasaan gelisah, selalu menggerak-gerakkan jari-jari tangan, kaki, pensil, tidak dapat duduk dengan tenang dan selalu meninggalkan tempat duduknya meskipun pada saat dimana dia seharusnya duduk degan tenang.. Terminologi lain yang dipakai mencakup beberapa kelainan perilaku meliputi : perasaan yang meletup-letup, aktifitas yang berlebihan, suka membuat keributan, membangkang dan destruktif yang menetap.

Sumber :
Diposkan oleh Yahya Nursidik di 20:39
http://puterakembara.org/rm/adhd.shtml
http://apadefinisinya.blogspot.com/2008/06/adhd-attention-deficit- hyperactive.html

Wednesday 17 February 2010

Berlalu Begitu Saja

Bukan cuma aku yang ingin melihatmu tertawa
rasa yang kulempar jauh ke syurga
kaulah yang terindah mengisi hamparan mata
apa yang bisa kutawarkan untuk seikat senyum yang mempesona
ingin kutatap lebih lama
belahan rambut yang sekilas bagai ombak
menyapu kerinduanku akan sayang
aku yang sekedar ingin menyapa
tapi tak terlihat
berlalu begitu saja

Sunday 7 February 2010

Cinta Sejam

Tak ada yang menahan saat hendak berjalan
padahal tak begitu harapan
kenapa jauh menghindar???
layang - layang yang takut melayang
pertemuan antara cinta dan teman
selalu kokoh walau tanpa ikatan

Hujan kali ini mengguyur perasaan
lebih dalam
tepat di waktu bibir tak jua berucap sayang
terlalu manis untuk dipikat
karena hujan tak mau tahu cinta sejam

Hanya satu jam dalam semalam
menyukai atau tetap memalingkan ingatan
hujan tak berhenti
jadi katakan cinta pun tak berhenti samapi disini

Benci

Raja malam,
menggantung pada langit dini hari
puing - puing benci beterbangan di semua pelosok alam
makhluk - makhluk tak berkaki merayap
menawarkan racun bagi yang ingin mati atau bunuh diri

Bodoh,
Kemelut yang tak silih berganti
membawa panas dari padang pasir

Lagi,
membaringkan lelah di pinggir perahu yang karam

Benci,
hanya setan yang berani mempengaruhi

Lalu ombak menghantam lamunan
basah sudah pertikaian
janji akan pulang setelah fajar berkumandang

Saturday 6 February 2010

Nafas yang Tersendat

Jejak nafas yang tersendat di tengah jalan
bagaimana bisa sampai tujuan
merangkak pun kau mengeluh tak berkesudahan
sayang....
jangan menyerah
malulah pada anak burung yang baru belajar jalan

Tidakkah hari ini membuatmu senang???
kau bisa makan es krim sepuasnya
dan kita menyaksikan bintang bergandengan tangan

Teng...teng...teng
Seraya lonceng gereja berbunyi
kita berpisah di rumah Tuhan

Dan kini sederet pengakuan kau sampaikan
apa yang harus kau lakukan???
pada makhluk kecil yang menanti di luar pagar
lagi - lagi nafasmu tersendat

Thursday 4 February 2010

Denting Piano

Denting piano sore tadi
sama seperti saat pertama kudengar
lagu yang mesra
ketika semua mata tertuju padanya

Dia tampak setingkat lebih indah dari semula
kuperhatikan sampai berhenti tangannya
kusentuh pianonya
kurasakan gerakan tangan yang lincah
aku kembali terpikat olehnya

Tapi kusalah
dia bukan orang yang sama
karena denting piano kali ini
membuatku sadar akan cinta yang telah lama

Ingin Mencintaimu

Aku ingin mencintaimu
entah bagaimana caranya
karena aku tak tahu rasanya jatuh cinta

Mungkin hal yang kudambakan
berdansa dengan pemberi sapu tangan
patut disayangkan
aku yang kecil permintaan
tapi besar pengharapan

Aku senang
meski tak tahu kapan harus kubagikan senyuman
lebih banyak dari gelombang cinta di taman

Aku harus kemana?
ke kiri hatimu atau ke kanan???
mmmhhh lebih baik ku tunggu saja cinta menyapa

Wednesday 3 February 2010

Diam

Begitu banyak yang ingin dikatakan
maka akupun diam
menghindar dari pertanyaan memojokkan
seolah hanya karena tangisan bocah
menggerakkan bibirku untuk membela
tapi kulpilih diam
walau hati mulai bernoda
kepada siapa saja aku akan diam
karena kata - kata tak pantas lagi didengar
tak lagi bermakna kejujuran
aku diam

Datanglah Malam

Wahai malam
datanglah lebih cepat
aku tak suka pagi
terlalu angkuh membagi sinar
tapi tak banyak yang dia beri padaku
lihatlah...kulitku tampak pucat
tulang - tulangku kesakitan
aku marah
andai pagi sedikit mengerti
aku tak punya nyawa lebih
aku mesti berdiri
tak mau terus bermimpi
terkejut di saat pagi

Aku tak mau mengalah pada hari ini
akan kuraih hati termanis saat malam datang

Tuesday 2 February 2010

Mengadu pada Bayangan

Aku berharap bayanganku bisa merasa
hingga kita bisa saling menangisi
saling bersandar dan mencari tempat berteduh

Aku hampir runtuh
sudikah kau menopangku???
biarkan aku mengadu detik ini
tak ada yang membuka mata untuk suara merpati

Wahai bayangan,,,
bisakah kita saling berhadapan???
agarku tak kesepian
agar lukaku terabaikan

Aku ingin lari atau pulang ke bulan
aku ingin melayang
aku ingin mengadu pada bayangan

Tak Tahan Lagi

Semua tertuju padaku
menatap sinis caraku
lalu tertawa
menginjak - injak perasaanku
aku malu

Mungkin mereka menganggapku kejam
dengan balutan kelembutan yang biasa kukenakan
tapi tidak hari ini
leher memerah karena cakaran
tak tahu bagaimana kuberi kasih

Mungkin hatiku sudah tak tahan lagi
Mungkin sabarku mulai beranjak
Mungkin aku tak pernah ikhlas tentang ini
Mungkin tak perlu lagi ada pengorbanan
Aku hanya terpaksa demi kamu
bahkan mengadu pun aku tak sanggup

Jika mampu kuhentakkan kata
Aku benci mereka.............

Di Penghujung Nafas

Nanti akan kusajikan makanan ini
untukmu suamiku
bila lelah hatiku mengadu
memintamu memelukku dengan hangat
sehangat dekapanmu kala hari bahagia itu

Akan kubangunkanmu
kala subuh mengangkat selimut kita
kucium keningmu yang menyibak hampa

Dan mawar putih ini
akan selalu kupajang
walau layu dan menghilang

Jika kau dengar bisikan hati kecilku
aku rindu
sungguh rindu
cintaku mati di penghujung nafasmu

Akhir Januari

Menunggu kisah bahagia di akhir Januari
dalam dingin seluruh semesta
padamu cinta yang tampak mendung
Sang pagi tak seperti pagi
apa yang terjadi?
daun - daun bercucuran embun
terekam penghalau mimpi

Yang ku tahu
kau ragu menemani
ada cincin di jari manismu
di kala kau menyentuh ujung rambutku
kurasakan kau akan jauh...

Dan kisah pun terhenti hari itu...