Sebuah permadani
teruntukmu yang bertelanjang kaki
memainkan perkusi bagi yang terharu
Syairmu mematahkan keputusasaanku
mengairi sungaiku yang dangkal
Dalam cemas seluruh serdadu
kuhimbau kau terus merayu
agar kokoh rumah kayu
menaungi beban yang membatu
Di tebing tinggi kala itu
hasrsatku menemani panorama kampung
dengan serangkai kumis kucing
kutambatkan hati pada pemain musik
Monday, 16 November 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment