Saturday, 27 February 2010

DETEKSI DINI GEJALA HIPERAKTIF

Untuk dapat disebut memiliki gangguan ADHD, harus ada tiga gejala utama yang nampak dalam perilaku seorang anak, yaitu inatensi, hiperaktif, dan impulsif.

1. Inatensi atau pemusatan perhatian yang kurang dapat dilihat dari kegagalan seorang anak dalam memberikan perhatian secara utuh terhadap sesuatu.
 Anak tidak mampu mempertahankan konsentrasinya terhadap sesuatu, sehingga mudah sekali beralih perhatian dari satu hal ke hal yang lain.

2. Gejala hiperaktif dapat dilihat dari perilaku anak yang tidak bisa diam.
 Duduk dengan tenang merupakan sesuatu yang sulit dilakukan.
 Ia akan bangkit dan berlari-lari, berjalan ke sana kemari, bahkan memanjat-manjat.
 Cenderung banyak bicara dan menimbulkan suara berisik.

3. Gejala impulsif ditandai dengan kesulitan anak untuk menunda respon.
Ada semacam dorongan untuk mengatakan/melakukan sesuatu yang tidak terkendali. Dorongan tersebut mendesak untuk diekspresikan dengan segera dan tanpa pertimbangan.

Contoh nyata dari gejala impulsif adalah perilaku tidak sabar.
 Anak tidak akan sabar untuk menunggu orang menyelesaikan pembicaraan.
 Anak akan menyela pembicaraan atau buru-buru menjawab sebelum pertanyaan selesai diajukan.
 Anak juga tidak bisa untuk menunggu giliran, seperti antri misalnya.
 Sisi lain dari impulsivitas adalah anak berpotensi tinggi untuk melakukan aktivitas yang membahayakan, baik bagi dirinya sendiri maupun orang lain.

Selain ketiga gejala di atas, untuk dapat diberikan diagnosis hiperaktif masih ada beberapa syarat lain. Gangguan di atas sudah menetap minimal 6 bulan, dan terjadi sebelum anak berusia 7 tahun. Gejala-gejala tersebut muncul setidaknya dalam 2 situasi, misalnya di rumah dan di sekolah.

Sumber :
http://apadefinisinya.blogspot.com/2008/06/adhd-attention-deficit-hyperactive.html

No comments:

Post a Comment