Wednesday, 3 February 2010

Datanglah Malam

Wahai malam
datanglah lebih cepat
aku tak suka pagi
terlalu angkuh membagi sinar
tapi tak banyak yang dia beri padaku
lihatlah...kulitku tampak pucat
tulang - tulangku kesakitan
aku marah
andai pagi sedikit mengerti
aku tak punya nyawa lebih
aku mesti berdiri
tak mau terus bermimpi
terkejut di saat pagi

Aku tak mau mengalah pada hari ini
akan kuraih hati termanis saat malam datang

Tuesday, 2 February 2010

Mengadu pada Bayangan

Aku berharap bayanganku bisa merasa
hingga kita bisa saling menangisi
saling bersandar dan mencari tempat berteduh

Aku hampir runtuh
sudikah kau menopangku???
biarkan aku mengadu detik ini
tak ada yang membuka mata untuk suara merpati

Wahai bayangan,,,
bisakah kita saling berhadapan???
agarku tak kesepian
agar lukaku terabaikan

Aku ingin lari atau pulang ke bulan
aku ingin melayang
aku ingin mengadu pada bayangan

Tak Tahan Lagi

Semua tertuju padaku
menatap sinis caraku
lalu tertawa
menginjak - injak perasaanku
aku malu

Mungkin mereka menganggapku kejam
dengan balutan kelembutan yang biasa kukenakan
tapi tidak hari ini
leher memerah karena cakaran
tak tahu bagaimana kuberi kasih

Mungkin hatiku sudah tak tahan lagi
Mungkin sabarku mulai beranjak
Mungkin aku tak pernah ikhlas tentang ini
Mungkin tak perlu lagi ada pengorbanan
Aku hanya terpaksa demi kamu
bahkan mengadu pun aku tak sanggup

Jika mampu kuhentakkan kata
Aku benci mereka.............

Di Penghujung Nafas

Nanti akan kusajikan makanan ini
untukmu suamiku
bila lelah hatiku mengadu
memintamu memelukku dengan hangat
sehangat dekapanmu kala hari bahagia itu

Akan kubangunkanmu
kala subuh mengangkat selimut kita
kucium keningmu yang menyibak hampa

Dan mawar putih ini
akan selalu kupajang
walau layu dan menghilang

Jika kau dengar bisikan hati kecilku
aku rindu
sungguh rindu
cintaku mati di penghujung nafasmu

Akhir Januari

Menunggu kisah bahagia di akhir Januari
dalam dingin seluruh semesta
padamu cinta yang tampak mendung
Sang pagi tak seperti pagi
apa yang terjadi?
daun - daun bercucuran embun
terekam penghalau mimpi

Yang ku tahu
kau ragu menemani
ada cincin di jari manismu
di kala kau menyentuh ujung rambutku
kurasakan kau akan jauh...

Dan kisah pun terhenti hari itu...

Wednesday, 20 January 2010

Terbuang Senja

Saat - saat getir
layaknya ada pendamping
tapi bagai terbuang senja
melampaui seribu malam dalam satu dekapan mesra

Dan berlayarlah seluruh mimpi baru
singgah di setiap pelabuhan hati yang kutahu

Kuabadikan lekuk tubuh yang semampai
dalam buku bersampul hitam
ku pendam dengan diam

sosok yang terbuang senja semalam.....

Tak Ingin Memberi

Jangan ajari aku memberi
sudah tahu rasa tak diberi
kenapa harus pungkiri
hidup bukan untuk menjadi sepi

Larut dalam sendiri
atau terbangun di tengah hari
sudah kulewati
jadi biarkan aku sembunyi

Jika harus membuang perangkap hati
akan kulakukan
tanpa perlu ditangisi
tak baik melawan takdir sejati

Tenggelamlah...
sampai maut menahan cinta yang tak sempat diberi..