Down Syndrome adalah kondisi genetik yang menyebabkan masalah-masalah pembangunan, baik fisik dan mental, di anak. Seorang bayi lahir dengan sindrom Down biasanya lahir dengan profil wajah datar, telinga kecil, diperbesar lidah, miring ke atas mata dan satu lipatan di tengah-tengah telapak tangan. Bayi dengan sindrom Down longgar sendi dan otot rendah. Bila dibandingkan dengan bayi normal, pertumbuhan dan perkembangan mereka cukup lambat.
Sindrom Down pertama kali dijelaskan pada tahun 1887 oleh seorang dokter Inggris bernama John Langdon Down. Namun, penyebab sebenarnya hanya sindrom Down diidentifikasi pada tahun 1959.
Bayi mewarisi gen dari orang tua mereka dengan cara kromosom. Ketika seorang bayi dikandung, ia mendapatkan 2 set dari 23 kromosom, satu set dari setiap orang tua, untuk mendapatkan sebanyak 46 kromosom. Seorang bayi sindrom Down akhirnya mendapatkan kromosom tambahan mengambil total kromosom menjadi 47 bukan normal 46. Selama pembelahan sel, sepotong mendapat kromosom 21 melekat pada kromosom lain, biasanya kromosom 14.
Biasanya ibu adalah pembawa sindrom Down dan penelitian telah menunjukkan bahwa seorang ibu usia merupakan salah satu penyebab utama sindrom Down. Kemudian seorang wanita mempunyai bayi, semakin banyak kemungkinan bayi yang lahir dengan sindrom Down. Jika seorang wanita dibawah 30 memiliki bayi, kemungkinan sindrom Down adalah 1 dalam 1.000. Namun, bila seorang wanita mempunyai bayi antara 30 dan 35, kemungkinan sindrom Down adalah 1 dalam 400 dan angka itu melompat secara dramatis ke 1 dalam 60 apakah seorang wanita mempunyai bayi antara usia 35 dan 42.
Ilmu pengetahuan masih belum bisa mengetahui mengapa sindrom Down terjadi selama pembelahan sel dan pada saat ini, tidak ada cara untuk mencegah sindrom Down.
Sumber : http://www.scumdoctor.com/Indonesian/disease-prevention/down-syndrome/What-Causes-Down-Syndrome.html
Wednesday, 31 March 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment